sinopsis film bidadari terakhir
mengadaptasi novel yang juga terinspirasi dari kisah nyata di kota Balikpapan, Kalimantan Timur ini. Dengan diusung sebagai sebuah roman, Bidadari Terakhir menyorot hubungan unik seorang anak SMA yang menemukan cinta dan pandangan baru tentang kehidupan dalam diri seorang pekerja seks komersial.Rasya (Maxime Bouttier) hidup sebagai anak remaja yang tunduk pada kemauan ayahnya, Tama (Ikang Fawzi). Tuntutan untuk mencapai masa depan lebih sukses dari sang ayah ia jalani dengan selalu berkonsentrasi pada pelajarannya di sekolah. Tetapi, suatu ketika ia diajak oleh sahabatnya, Hendra (Julian Jacobs) ke sebuah klub malam. Meski awalnya tak nyaman, Rasya justru dapat mengobrol akrab dengan Eva (Whulandary Herman), wanita dengan pandangan untuk selalu hidup untuk hari ini, yang kebetulan juga seorang salah satu pekerja seks di sana.
Pertemuan itu begitu berkesan bagi Rasya, terutama pandangan Eva yang begitu berkebalikan dengan cara Rasya dibesarkan. Rasya berusaha untuk bisa terus bertemu dan mengobrol dengan Eva, sekalipun ia harus membayar Eva layaknya menggunakan jasa seks.
Kebersamaan mereka pun menimbulkan perasaan cinta, sampai-sampai Rasya berusaha agar Eva tak lagi bekerja sebagai seorang pekerja seks, termasuk mencarikannya pekerjaan baru. Namun, niat mulia Rasya tidak selalu direspons baik, baik oleh orang tua, teman-teman, juga Eva sendiri yang enggan dikasihani oleh Rasya.
Film-film adaptasi dari novel karya Agnes Davonar (nama pena dari duo kakak beradik Agnes dan Teddy Li) yang telah muncul sebelumnya biasanya cukup erat dengan atmosfer melankolis dan mendayu-dayu, yang terbukti cukup digemari. Namun, pembuat film Bidadari Terakhir rupanya memiliki konsep lain dalam menangani film ini. Menurut sutradara Awi Suryadi, beberapa perubahan akhirnya dilakukan untuk memberikan sentuhan berbeda dalam menggarap film ini.
"Saya mau nunjukkin ada fun-nya. Karena poinnya mau nunjukkin cowok ini tadinya tahunya cuma urusan sekolah dan rumah doang, diajarin tentang kehidupan dari seorang PSK, matanya jadi terbuka gitu. Jadi kita mau fokus ke situ," jelas Awi usai konferensi pers Bidadari Terakhir di Jakarta, awal pekan ini.
Selain itu, sudut pandang cerita ini pun diubah, dari sisi Eva menjadi ke sisi Rasya. "Di film ini kita nggak banyak tunjukkin kehidupan pribadinya Eva, karena kita semua ngerasainnya lewat Rasya, seorang siswa SMA yang tadinya lugu tiba-tiba karena kondisi jadi dewasa. Tiba-tiba ia dipaksa mengambil keputusan, tanpa tanya orang tua kali ini, tetapi keputusannya yang benar," tutur Awi.
Satu lagi langkah yang dilakukan agar film ini menjadi lebih ceria, pembuat Bidadari Terakhir menerapkan pendekatan berbeda dalam memilih musik filmnya. Awi sendiri mengundang duo indie folk Endah N Rhesa sebagai pengisi soundtrack, yang kemudian menghasilkan dua lagu orisinal khusus untuk film ini.
"Ya kita tahulah film-film drama Indonesia tuh soundtrack-nya menyayat-nyayat hati banget ya. Saya nggak mau fokus ke situ, kesannya kita ngejual air mata banget. Saya kan maunya fun, makanya saya pilih Endah N Rhesa ini. Karena memang mau ada feel indie, ada yang fun dan ada yang lebih dramatis," ungkap Awi lagi.
Film Bidadari Terakhir turut didukung oleh akting dari Stella Cornelia, Monica Oemardi, Meirayni Fauziah, dan Ayu Diah Pasha. Film ini bisa disaksikan di bioskop-bioskop mulai 10 September ini
sumber : www.muvila.com/film/artikel/bidadari-terakhir-melihat-dunia-di-tempat-tak-terduga-150909f.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar